Terbit, 04 Agu 2020 oleh : Admin
Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) berencana bakal menambah jumlah puskesmas dan tim medis. Hal ini lantaran jumlah puskesmas di Sidoarjo tergolong kurang.
Dengan jumlah 353 desa/kelurahan yang tersebar di 18 wilayah kecamatan, Sidoarjo baru memiliki 26 puskesmas. Selain itu, jumlah tenaga medisnya juga masih sangat terbatas.
"Puskesmas Krembung ini merupakan puskesmas andalan. Karena melayani 80.000 lebih penduduk se Kecamatan Krembung. Kapasitasnya menampung 3 kali lipat, standarisasi puskemas. Dengan jumlah penduduk sebanyak itu, semestinya minimal ada 3 puskesmas," ujar BHS seusai menyerahkan bantuan APD berupa baju hazmat dan face shield di Puskesmas Krembung, Selasa (04/08/2020).
Minim dan masih kurangnya jumlah puskesmas itu, lanjut Anggota DPR RI yang mendapat penghargaan Anggota Parlemen Teraspiratif Tahun 2019 ini bakal menjadi perhatiannya. Alasannya, lantaran kesehatan menjadi dasar (basic) Sumber Daya Manusia (SDM) produktif. Bahkan kesehatan menjadi aset terbesar dari industri maupun wilayah pemerintahan.
"Ini akan jadi perhatian kalau saya diamanahi jadi bupati. Kalau SDM sehat, pasti masyarakat akan sehat dan produktif. Jika perlu ditambah puskesmas layaknya Puskesmas Krembung yang pelayanannya standarisasi rumah sakit," imbuhnya.
Bagi alumnus ITS Surabaya ini, puskesmas itu sebagai tempat pelayanan kesehatan yang mendorong masyarakat semakin lebih sehat atau minimal tetap sehat. Dia mencontohkan saat ada masyarakat yang mengalami obesitas maka perlu diberi saran untuk memperbanyak olahraga dan mengkonsumsi buah-buahan maupun sayuran. Karena itu, jumlah puskesmas di Sidoarjo harus melebihi jumlah puskesmas yang ada di Banyuwangi. Karena di Banyuwangi dengan jumlah 189 desa sudah memiliki 49 puskesmas. Sedangkan di Sidoarjo dengan 353 desa/kelurahan hanya memiliki 26 puskesmas. Begitu juga tenaga medis dan dokter di puskesmas harus ditambah.
"Kalau saya diamahi jadi bupati jumlah puskesmas, dokter dan tenaga medisnya akan kami tambah. Kalau perlu membangun universitas yang ada fakultas kedokterannyanya termasuk sekolah perawat. Sehingga mampu menambah kekurangan tenaga medis di Sidoarjo. Kampus yang siap mencetak tenaga medis yang siap melayani kesehatan 2,3 juta penduduk Sidoarjo ditambah 500.000 penduduk tinggal di Sidoarjo ber KTP luar Sidoarjo," tegasnya.
Sementara Kepala Puskesmas Krembung, dr Tridiana mengaku sangat berterima kasih atas bantuan APD yang diberikan BHS. Menurutnya, saat ini yang dibutuhkannya Puskesmas Krembung adalah APD sejak adanya pandemi Covid-19.
"Bantuan APD itu, memberikan motivasi bagi tim medis Puskesmas Krembung. Apalagi APD baik berupa hazmat maupun face shield itu sangat dibutuhkan. Semoga bantuan ini bermanfaat saat pandemi dan berakhir dengan barokah," ungkapnya.
Tridiana mengaku kunjungan pasien ke Puskesmas Krembung memang menurun. Hal ini lantaran dari 19 desa di Kecamatan Krembung terdapat 1 dokter per desa yang memberikan pelayanan kesehatan secara online lewat aplikasi WA. Karena di setiap desa ada 1 dokter maka kunjungan pasien ke puskesmas berkurang. Apalagi, sejak pandemi Covid-19 semua pelayanan menerapkan protokol kesehatan. Mulai tim medis menggunakan baju hazmat, diminta cuci tangan, pemeriksaan suhu badan serta menjaga jarak setiap pasien agar tidak berjubel saat antre. Bahkan jarak duduk pasien antre juga diberi jarak.
"Kami pun menyiapkan pelayanan obat diantar ke rumah warga. Tapi kalau dilayani dokter di desa belum ada perbaikan maka dipersilahkan ke UGD Puskesmas Krembung. Semua berubah dengan adanya adaptasi kebiasaan baru itu," tandasnya.
#berita sidoarjo #calon bupati sidoarjo #pilbup sidoarjo 2020 #pilkada jatim 2020
#pilkada sidoarjo #pilkada sidoarjo 2020 #sidoarjo #bhs #bambang haryo #calon bupati sidoarjo
#calon bupati sidoarjo 2020 #BHS-Taufiq #golkar #pks #ppp #demokrat #gerindra
SUMBER : //republikjatim.com/baca/beri-bantuan-apd-bhs-bakal-tambah-kekurangan-puskesmas-di-sidoarjo