Terbit, 29 Apr 2020 oleh : Admin
Wabah covid-19 ini menyebabkan kondisi masyarakat internasional menjadi tidak baik-baik saja. Utamanya dalam hal ekonomi, setiap negara punya permasalahan ekonomi yang disebabkan oleh covid-19. Salah satunya adalah turunnya harga minyak mentah di dunia Internasional.
Kondisi di Amerika Serikat sebagai salah satu contoh sedang terpuruk. Produksi minyak terus berjalan sedangkan permintaan menurun, sehingga tangka penyimpanan yang terbatas tidak dapat menampung seluruhnya. Mengutip Antara (29/4), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni naik US$0,47 atau 2,3 persen ke posisi US$20,46 per barel.Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni melemah US$0,44 atau 3,4 persen ke US$12,34 per barel. Bahkan harga minyak WTI sempat berada dibawah 0 dollar AS per barel.
Salah satu negara yang telah melakukan penyesuaian harga akibat kondisi ini adalah negara tetangga. “Malaysia harga bahan bakar RON 95 per 18 April seharga RM1,25 atau Rp4.395 per liter, RON 97 harganya RM1,55 atau Rp5.450 per liter dan diesel RM1,43 atau Rp5.028 per liter,” Ujar Bambang Haryo Soekartono (BHS).
Sementara itu Indonesia masih belum ada kebijakan konkret terkait dengan kondisi tersebut. Mengutip CNN (27/04) Bahkan perbandingannya Indonesia menjual pertalite (BBM RON 90) Rp7.650/liter, Pertamax (BBM RON 92) Rp9.000/liter, Pertamax Turbo (BBM RON 98) Rp9.850/liter. Lalu, Premium (BBM RON 88) Rp6.450/liter, Dexliter Rp9.500/liter dan Pertamina Dex Rp10.200/liter. “Padahal dalam premium dan solar harga tersebut sudah disubsidi oleh pemerintah kurang lebih Rp1.000 -Rp1.600/liter,” Imbuhnya.
Menurut BHS, Indonesia harus segera melakukan penyesuaian harga. Karena baginya, penyesuaian tersebut adalah bentuk penyelamatan melalui kebijakan pemerintah. “Pak Jokowi harus tegas terhadap menteri-menterinya, segera lakukan penyesuaian, harus ada transparansi, karena energi tersebut salah satu hal dasar yang banyak dibutuhkan oleh public. Jika tidak segera dilakukan penyesuaian, akan muncul kecurigaan bahwa masih banyak praktek-praktek kartelisasi dalam bidang ini yang harus diberantas” Kata BHS dengan tegas.
Penurunan BBM dinilai sangat penting karena memiliki banyak efek di dalam aspek ekonomi. Pengusaha industry manufaktur, sector jasa transportasi, nelayan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah mereka pasti membutuhkan Bahan bakar tersebut.
“Lebih lagi jika harga BBM segera dilakukan penyesuaian. Hal itu berpotensi menekan angka PHK. Karena ongkos produksi juga akan berkurang, sehingga perusahaan masih mampu membayar karyawannya dalam kondisi covid-19 ini,” Ucap Bakal calon bupati Sidoarjo.
Bakal calon bupati Sidoarjo ini berharap pemerintah mau memperhatikan kondisi masyarakat. Dalam kondisi covid-19 ini, pemerintah dapat membantu masyarakat melalui kebijakan, salah satunya adalah penyesuian harga minyak. Dengan hal tersebut masyarakat akan terbantu selain bantuan-bantuan sosial lain yang telah diberikan.
“Saya yakin Pak Jokowi dan Menteri-menterinya masih peduli terhadap kondisi masyarakatnya terlebih menghadapi wabah covid-19 ini. Selain itu mereka juga pasti tidak sepakat dengan praktek-praktek kartelisasi. Oleh karena itu segera sesuaikan harga-harga tersebut, setidaknya itu bisa menjadi bukti keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat” Tegas Bambang Haryo Soekartono.
#berita sidoarjo #calon bupati sidoarjo #pilbup sidoarjo 2020 #pilkada jatim 2020
#pilkada sidoarjo #pilkada sidoarjo 2020 #sidoarjo #bhs #bambang haryo #calon bupati sidoarjo
#calon bupati sidoarjo 2020 #BHS-Taufiq