Kegiatan BHS


Dialog Dengan Pengelola Klub Dan SSB, BHS Disambati Pemakaian Stadion Delta Hingga Soal Pemain Dihargai Murah

Terbit, 13 Jul 2020 oleh : Admin


Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo 2020, Bambang Haryo Soekartono (BHS) berdialog dengan sejumlah pengelola klub sepakbola dan Sekolah Sepakbola (SSB) di Lapangan Desa Sepande Kecamatan Candi, Sidoarjo, Minggu (12/07/2020). Dalam dialog, BHS mendengar sejumlah permasalahan terkait persepakbolaan di Kota Bandeng dan Udang ini.

Salah satu keluhan itu, yakni soal pemakaian lapangan Stadion Delta yang dipungut biaya. Bahkan dianggap para pengurus klub terlalu berbelit-belit jika bakal menggunakan stadion itu.

Selain itu, ada sejumlah harapan agar pemerintah daerah lebih memperhatikan keberadaan SSB. Salah satunya dengan memberikan bantuan dana pembinaan yang cukup. Dialog ini juga diikuti sejumlah mantan pemain Tim Nasional (Timnas) asal Sidoarjo. Selain dialog, BHS juga menyaksikan Coaching Clinic di SSB Tunas Jaya Sepande.

"Kami ingin fasilitas olahraga di Sidoarjo bisa dipakai dengan gratis, termasuk stadion Delta. Karena kami punya pengalaman saat SSB saya mendapat juara tingkat Jatim mau pinjam (stadion) untuk latihan saja susahnya minta ampun," ujar pemilik klub dan SSB Desa Masangan Kulon, Kecamatan Sukodono, Istiqoh di tengah dialog itu, Minggu (12/07/2020).

Menanggapi keluhan itu, BHS menyatakan Stadion Delta harus bisa digunakan untuk kompetisi internal. Bahkan bisa digunakan klub untuk bertanding persahabatan maupun berlatih.

"Kalau saya tidak ada kata dipersulit. GOR itu kan dibangun dengan dana rakyat, dana APBN. Seharusnya bisa digunakan untuk kepentingan rakyat (warga) Sidoarjo," jelasnya.

Selain itu, mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 ini memaparkan berbagai langka dan upaya dalam membangkitkan kembali kejayaan persepakbolaan di Kota Delta. Hal ini bakal diwujudkan saat BHS menjadi Bupati Sidoarjo. Diantaranya soal peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Kami akan memperbanyak kompetisi internal, baik klub maupun SSB. Bahkan kompetisi secara terus menerus dalam satu tahun. Jadi tidak hanya tiga bulan kompetisinya, kalau perlu 12 bulan penuh," tegasnya.

Alumnus ITS Surabaya ini juga bakal membenahi infrastruktur olahraga di Sidoarjo, termasuk lapangan sepakbola. BHS bakal membangun stadion olahraga di wilayah Utara, Barat, Selatan, Timur di Sidoarjo sebagai lapangan yang representatif untuk menggelar kompetisi. Apalagi, saat ini Sidoarjo sudah memiliki tujuh lapangan sepakbola yang layak. Ketujuh lapangan itu bakal disempurnakan infrastruktur sekaligus sarana dan prasarananya.

"Saya akan mengawal persepakbolaan Sidoarjo yang pernah Jaya di Tahun 2006-2008. Saya akan mengembalikan kejayaan itu, saat diamanahi sebagai Bupati Sidoarjo. Bila perlu masyarakat ikut bangga terhadap sepakbola Sidoarjo. Caranya, saya bakal memasang foto para tokoh sepakbola berprestasi di kancah nasional, di papan Bilboard (papan reklame)," ungkapnya.

Upaya ini, kata pengusaha transportasi ini, bertujuan agar masyarakat Sidoarjo mengingat kembali para pemain sepakbola legendaris. Apalagi, terkadang masyarakat sudah lupa, karena memang diantara para tokoh sepakbola bermain di luar tim asal Sidoarjo agar bisa menaikkan harga kontraknya alias lebih dihargai.

"Karena di Sidoarjo mereka kurang mendapatkan perhatian. Semoga masyarakat bisa mengingat lagi dan sepakbola menjadi kebanggan dan semangat memajukan sepakbola di Sidoarjo," pintahnya.

Sementara tokoh sepakbola di Sidoarjo yang juga mantan pemain timnas, Riono Asnan mengungkapkan persepakbolaan di suatu daerah, termasuk di Sidoarjo bakal maju jika pemimpin daerahnya gila bola. Pihaknya menjamin jika Bupati Sidoarjo gola bola maka dunia persepakbolaan pasti maju.

"Saya yakin, tahun depan persepakbolaan di Sidoarjo bakal maju. Terutama kalau Pak Bambang (BHS) ini tampil sebagai bupati," urainya.

Hal yang sama diungkapkan mantan Pemain Timnas lainnya, Uston Nawawi. Dia mengaku baru pertama kali ini, ada calon bupati yang mengajak insan bola, baik pelatih maupun pengurus klub dan SSB ikut berdiskusi memajukan sepakbola di Sidoarjo. Menurutnya sepakbola Sidoarjo dahulu cukup disegani dan bagus. Akan tetapi, sekarang seperti mati suri.

"Bukan tidak bisa (maju lagi). Tapi paling nggak, pemimpin yang gila bola agar dunia sepakbola maju. Apalagi, mengurus sepakbola di Indonesia, harus ada sinergi antara pemerintah daerah dan klub. Dengan sepakbola, suatu daerah bakal dikenal dan membawa nama baik daerah. Misalnya, dulu siapa yang kenal Wamena. Namun dengan adanya Persiwa orang akhirnya tahu (Wamena). Begitu juga dengan Raja Ampat. Siapa yang tahu sebelumnya kalau tak punya prestasi soal sepakbola," tandas Uston Nawawi. 

 

#berita sidoarjo #calon bupati sidoarjo #pilbup sidoarjo 2020 #pilkada jatim 2020 
#pilkada sidoarjo #pilkada sidoarjo 2020 #sidoarjo #bhs #bambang haryo #calon bupati sidoarjo
#calon bupati sidoarjo 2020 #BHS-Taufiq #golkar #pks #ppp #demokrat #gerindra

 

SUMBER //republikjatim.com/baca/dialog-dengan-pengelola-klub-dan-ssb-bhs-disambati-pemakaian-stadion-delta-hingga-soal-pemain-dihargai-murah