Terbit, 21 Agu 2020 oleh : Admin
Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) berencana menggelar lomba permainan tradisional antardesa se-Kabupaten Sidoarjo. Upaya itu untuk lebih mengenalkan permainan tradisional pada anak-anak. Harapannya, permainan tradisional tetap lestari dan tidak punah.
Rencana itu diungkapkan BHS saat mengunjungi Kampung Lali Gadget (KLG) di Dusun Bendet, Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Jumat (21/8/2020). "Sebelum diamanahi sebagai bupati, permainan tradisional ini akan saya perlombakan," tandas Politikus Partai Gerindra ini.
Permainan tradisional yang bakal dilombakan, di antaranya Patil Lele, Egrang, dan Gobak Sodor. "Akan dilombakan antardesa. Diharapkan tiap desa untuk menyiapkan jago-jagonya untuk permainan tradisional yang dilombakan tersebut," tandas BHS di sela melihat perlombaan permainan tradisional di lahan bermain KLG.
BHS juga memberikan apresiasi terhadap keberadaan KLG. Sebab KLG mendorong generasi muda, yakni anak-anak untuk melakukan sejumlah kegiatan yang positif di luar penggunaan gadget atau ponsel. "Gadget itu ada positif dan negatifnya. Tapi kalau seumur-umur mereka (anak-anak), negatifnya kadang-kadang lebih banyak dari positifnya," ungkapnya.
Mantan Anggota DPR RI Periode 2014-2019 ini menilai, keberadaan KLG di Desa Pagerngumbuk ini bisa mendorong masyarakat, khususnya anak-anak untuk bisa lebih mengenal budaya, yakni permainan tradisional. "Di mana ini (permainan tradisional) sudah banyak ditinggalkan oleh orang-orang di kota atau orang-orang desa di wilayah lainnya," jlentreh BHS.
BHS menyatakan salut terhadap keberadaan KLG. Sebab, hanya bermodal infrastruktur sangat sederhana dan keterbatasan anggaran, KLG bisa menyiapkan tempat bermain anak-anak. "Sehingga anak-anak jadi lebih kelihatan sehat daripada anak-anak di desa lainnya. Mereka lebih lincah. Sehat jasmani dan rohani," urai Alumnus ITS Surabaya ini.
Kata BHS, anak-anak yang kerap mengikuti permainan tradisional ini, cara berpikirnya lebih cerdas. Sebab, permainan-permainan tradisional itu juga melatih inteligensi. "Ini melatih inteligensi yang luar biasa. Tidak hanya fisik yang kuat, juga kesehatan rohani. Terus terang ini akan kita kembangkan di sekitar 353 desa dan kelurahan," ungkap BHS.
Ke depan, BHS berencana meminta dinas pariwisata setempat untuk bisa mendampingi KLG di Desa Pagerngumbuk Wonoayu ini agar bisa menjadi desa wisata di Sidoarjo. "Kita minta Dinas Pariwisata untuk bisa hadir di sini. Untuk bisa mengemas permainan-permainan tradisional ini, sehingga menjadi wisata Sidoarjo," pungkas BHS yang mengunjungi KLG dengan didampingi istrinya, Asrilia Kurniati Bambang Haryo dan BHS Lovers, komunitas wanita relawan BHS.
Sementara itu, Founder KLG, Achmad Irfandi mengatakan, di setiap kampung idealnya ada tempat bermain. Kenyataannya, tempat bermain ini masih disepelekan. Padahal itu sangat penting bagi perkembangan anak-anak. "Makanya di kampung ini kami berikan tempat bermain, terutama untuk mengurangi kecanduan gadget pada anak-anak," cetusnya.
Ditegaskan Irfandi, upaya mengurangi kecanduan gadget pada anak-anak dinilainya sangat penting. Sebab, gadget sudah merusak banyak anak-anak, namun tidak terpikirkan banyak orang. "Supaya ini jadi keprihatinan bersama," tandas Irfandi seraya menyebut KLG mulai beraktivitas sejak April 2018 lalu.
#berita sidoarjo #calon bupati sidoarjo #pilbup sidoarjo 2020 #pilkada jatim 2020
#pilkada sidoarjo #pilkada sidoarjo 2020 #sidoarjo #bhs #bambang haryo #calon bupati sidoarjo
#calon bupati sidoarjo 2020 #BHS-Taufiq #golkar #pks #ppp #demokrat #gerindra #bhs