Kegiatan BHS


BHS Bakal Jadikan Kampung Edukasi Sampah Sekardangan Sebagai Kampung Percontohan Di Sidoarjo

Terbit, 21 Jun 2020 oleh : Admin


Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) bakal menjadikan Kampung Edukasi Sampah RT 23 RW 07, Kelurahan Sekardangan, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo sebagai Kampung Percontohan di Sidoarjo. Hal itu disampaikan BHS usai berdialog dan berkeliling kampung dengan sejumlah penggerak dan warga Kampung Edukasi Sampah.

Selain berdialog, BHS bersama tim juga mengecek semua kelebihan kampung ini. Diantaranya sejumlah prestasi yang berhasil diraih, pengolahan sampah organik cair dan padat, Ruang Terbuka Hijau (RTH) privat, bank sampah untuk membayar iuran RT, sistem keamanan menggunakan CCTV dan Sistem Kemananan Warga (Sikara) menggunakan android serta berbagai permainan tradisional anak-anak agar tidak kecanduan gadget.

"Saya sangat mengapresiasi Kampung Edukasi Sampah ini. Jika saya diamanahi sebagai Bupati Sidoarjo, saya akan memperhatikan kampung ini. Kami akan jadikan sebagai kampung percontohan bagi kampung lainnya di wilayah Sidoarjo," ujar Bambang Haryo Soekartono kepada republikjatim.com, Sabtu (20/06/2020).

Saat berkunjung itu, BHS disambut sejumlah warga RT 23 RW 07 Kelurahan Sekardangan. Sejumlah warga bergantian memberi penjelasan mengenai Kampung Edukasi Sampah itu. Selain itu, ditemani warga, BHS juga berkeliling melihat Kampung Edukasi Sampah yang pernah dinobatkan sebagai kampung terinovatif oleh Pemkab Sidoarjo itu.

"Kampung Edukasi Sampah saya anggap layak menjadi percontohan, karena bisa memberi edukasi ke publik. Baik soal pengolahan sampah yang didaur ulang menjadi pupuk organik baik padat maupun cair. Juga bisa dijadikan pakan ikan," imbuhnya.

Bagi anggota Fraksi Gerindra DPR RI periode 2014-2019 ini, Kampung Edukasi Sampah ini juga tangguh dalam hal keamanan lingkungan. Diantaranya dilengkapi kamera CCTV. Juga dilengkapi sirine sebagai tanda bahaya, misalnya jika terjadi kebakaran. Bahkan juga ada sistem keamanan modern yakni dengan aplikasi android Sikara.

"Saya yakin di Indonesia belum ada kampung sebaik dan selengkap ini inovasinya. Warga juga memiliki Taman Obat Keluarga (toga). Itu semua bentuk ketangguhan Kampung Edukasi Sampah dari sisi kesehatan. Bahkan di Kampung Edukasi Sampah ini juga bisa menambah luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) privat di Sidoarjo. Termasuk adanya sejumlah tanaman hidroponik. Semakin banyak RTH privat, akan membuat Sidoarjo semakin hebat," tegasnya.

Tidak hanya itu, lanjut Bacabup yang bakal diusung Partai Gerindra dan Partai Golkar ini, di Kampung Edukasi Sampah juga memperhatikan kehidupan sosial anak-anak dan perkembangan anak-anak. Misalnya, untuk mengurangi ketergantungan anak dari gadget, anak-anak di Kampung Edukasi Sampah disiapkan area bermain dan alat permainan tradisional.

"Mulai permainan engklek, gobak sodor hingga permainan ular tangga ada semua. Itu semua sangat luar biasa. Kalau bisa diikutkan perlombaan baik even Kabupaten, Propinsi maupun even Nasional," papar alumnus Perkapalan ITS Surabaya ini.

Sementara salah seorang warga RT 23 RW 07 Kelurahan Sekardangan, Agus Fuadi menceritakan Kampung Edukasi Sampah terbentuk sejak empat tahun lalu. Inspirasinya, ketika warga merasa prihatin terhadap lingkungan tempat tinggalnya yang kala itu tidak hijau. Kemudian warga berinisiatif agar tempat tinggalnya nyaman dan aman lahirlah berbagai inovasi itu.

"Lahirnya inovasi awal bikin hijau kampung dibuatkan taman terdiri tanaman buah-buahan dan sayuran. Semua itu hasil kerja bhakti warga. Kemudian mengolah sampah. Alhamdulillah sekarang bisa menjadi percontohan bagi kampung lainnya. Kami berterima kasih atas kunjungan BHS. Karena bisa menjadi motivasi untuk pengembangan kampung kami menjadi lebih baik lagi. Semoga Pak BHS bisa memimpin Sidoarjo agar memberi kontribusi yang luar biasa untuk Sidoarjo," pintahnya.

Begitu juga salah seorang penggerak Kampung Edukasi Sampah, Retno. Menurutnya bank sampah di kampungnya sangat bermanfaat bagi warga. Alasannya, setoran sampah yang sudah dipilah sejak dari rumah masing-masing warga, hasilnya bisa digunakan membayar iuran setiap bulan.

"Uang hasil setoran sampah bisa buat bayar iuran. Jadi warga tidak perlu keluarkan uang lagi untuk iuran bulanan. Sampahnya juga bisa buat pupuk organik (kompos) padat dan cair. Semua itu bisa dijual dan menghasilkan uang," tandasnya.

 

SUMBER//republikjatim.com/baca/bhs-bakal-jadikan-kampung-edukasi-sampah-sekardangan-sebagai-kampung-percontohan-di-sidoarjo